Bukan Profesi Biasa

Tangan halus dan lembut…
T’lah mengangkat tubuh ini…
Tangisan nakal dari bibirku…
Tak kan jadi deritanya…
Lirik lagu ‘Bunda’ Melly Goelow merupakan lagu favorite saya…

Tidak berlebihan kiranya kalau saya memberikan statement bahwa menjadi seorang ibu rumah tangga ‘seutuhnya’ adalah pekerjaan yang berat lagi mulia. Ya, IRT alias ibu rumah tangga yang
seutuhnya, benar – benar mencurahkan tenaganya untuk seluruh anggota keluarga. Dari subuh hingga larut malam mereka melakukan aktifitas yang sama setiap harinya, untuk sebagian orang pekerjaan ini akan terasa menjenuhkan. Tapi bagi para IRT ini merupakan tantangan, tugas mulia yang harus mereka selesaikan.

Saya pun jika membayangkan menjadi seorang IRT rasanya ‘mampu ga ya?’, bagi saya IRT adalah pekerjaan multitalent dan harus pintar untuk bisa bekerja sebagai IRT, mereka harus bisa menjadi kawan & pelayan untuk suaminya, menjadi kawan & tempat bernaung, dan guru untuk anak – anaknya, menjadi bendahara keluarga yang setiap bulannya harus sebisa mungkin membagi – bagi pemasukan untuk semua pos pengeluaran, menjadi design interior rumah agar rumah tempat tinggalnya terasa hangat, menjadi arsitektur landscape biar halaman rumah asri & indah, menjadi koki favorit untuk semua anggota keluarga biar betah di rumah, dan masih banyak lagi pekerjaan yang mereka kerjakan dengan hati senang & ikhlas. Di sela – sela itu semua para ibu masih bisa mencurahkan kasih sayang yang tak ternilai untuk anak – anaknya, dan saya mungkin menjadi salah satu anggota keluarga yang beruntung karena memiliki ibu yang bekerja menjadi IRT. Tapi semua deskripsi saya ini, tanpa ada sedikit pun maksud untuk menilai minus para ibu yang bekerja di luar rumah. Karena bagaimanapun seorang ibu apapun pekerjaannya, mereka pasti lebih mengutamakan keluarga.
Saya ingat salah seorang teman saya yang pernah menulis ‘bahwa emansipasi wanita saat ini sudah tidak seperti yang di cita – cita kan oleh ibu Kartini’, sekarang ini emansipasi wanita mengerucut pada satu puncak dimana wanita jaman sekarang harus bisa sejajar dengan para pria dalam hal berkarir. Padahal dahulu ibu Kartini memaksudkan emansipasi wanita, agar para wanita dapat sekolah setinggi – tingginya agar dapat menciptakan manusia – manusia yang berilmu, beragama, dan berakhlak baik. Namun perjuangan ibu Kartini kini disalah artikan oleh para wanita saya kira.
Ingatkah dengan kalimat ‘keberhasilan suatu bangsa ada pada generasi penerusnya’ ? saya rasa, kalau para ibu mampu menciptakan generasi penerus bangsa yang bukan hanya pintar, tapi juga beragama dan berakhlak baik, Negara kita ini akan bangkit dari keterpurukan yang tidak kunjung usai.
Sebagai wanita calon ibu, saya ingin sekali mengingatkan diri saya dan mungkin anda – anda kembali akan fitrah sebagai wanita, kodrat sebagai wanita, arti perjuangan seorang ibu rumah tangga seutuhnya, tapi ini semua tanpa mengecilkan para wanita yang juga bekerja hampir 70% sebagai wanita karir.
Lalu, bagaimana dengan nasib generasi penerus bangsa jika para ibu lebih memilih 70% menjadi wanita karir dan 30% menjadi istri sekaligus ibu dalam sehari, dimana tanggung jawab sebagai istri sekaligus ibu. Dan ingatlah, bahwa setiap diri kita adalah pemimpin, dan pemimpin akan di minta pertanggung jawabkan. Saya tidak menyalahkan para wanita yang mempunyai profesi lain, karena insya Allah saya juga akan menjadi seorang dokter gigi, mungkin hanya untuk mengingatkan pembagian porsinya ketika kita semua sudah menjadi istri dan juga ibu.
Ayo wanita Indonesia, carilah ilmu setinggi – tinginya, cerdaskan bangsa ini dengan membina para generasi penerus bangsa dengan ilmu, agama, dan akhlak yang baik. Apapun profesinya, ingatlah kodrat anda sebagai istri sekaligus ibu.

Wallahu’alam bi showab.

posted under |

1 komentar:

Wafa mengatakan...

Tugas mulia yang berat. Yang tersepelekan... Padahal banyak amanah yang kita tanggung sebagai wanita sebagai calon dari ibu rumah tangga kelak. Sebenarnya disitulah ladang amal kita. tapi sebagian dari kaum kita malah mencari sepenuhnya diluar rumah...

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

rahmaadharini

    Followers


Recent Comments